Selasa, 02 Juni 2009

Satu Kali Saja

Hanya satu yang harusnya disadari. Secercah kata dan rasa memenuhi hati. Hanya satu yang harus disampaikan. Kepadanya, kepadanya dalam hati. Katakanlah, kepadanya hati-hati. Walau kau harus membeku hingga mati. Walau api mengelilingi. Tapi ingat, satu kali saja. Satu kali saja. Jika tidak, Kau akan menyesal hingga akhir nanti.

Minggu, 24 Mei 2009

Kematian Akan datang!

itu matahari
siang pun ada bulan
apalagi Bumi
dan pula bintang

satu-satu akan hilang
kematian akan datang!

Butuh Irama!

kali ini juga
semuanya biasa
hei, ayolah
kita bisa membuat irama!

Selasa, 28 April 2009

Berakhirlah Sore Ini

Hidupku tunggang langgang
Tidak memiliki keteraturan
Semuanya berlari di tempat
Tak ada yang dicari dan ditertawakan
Semua serba konstan

berikan keleluasaan
berikan keindahan
di tiap kata-kata
Dan kata-katanya
Juga kata-kata dia

Semoga semua di mengerti
berakhirlah sore ini

Jumat, 06 Februari 2009

Untitled

Pagi aku jumpai, tak lagi muram wajahku kini.
Langkah kaki menggerigi jalanan waktu kini.
Hingga esok kuketahui, hingga tak sabarnya hati.
Berbusa-busa dari mulut,
mengajakku menjajaki laut.
Berdering-dering lembut di telinga,
ingin segera kudengar harmonika.
Keringat jiwa bertetesan,
sarankan hari yang terang,
cerah terangi warna hati.
Hingga datangnya malam, ku kobarkan semangat pelajar.
Yang niatnya tak kunjung padam,
tak terkejar.
Kunang-kunang menggema dalam mataku,
membuatku penasaran.
Membuatku tak tidur pulas hingga akhir pekan.

Rabu, 04 Februari 2009

Ya Allah Mudahkanlah

Ya Allah Ya Rahman,
mudahkanlah hamba
dalam menjalani kehidupan fana,
dari fajar hingga petang datang mengekang.

Ya Allah Ya Rahman,
percikkanlah hamba
air ketenangan surga,
agar tak lain tak bukan,
meyakinkan hamba kehidupan ini fana.

Ya Allah Ya Rahman,
tegakkanlah hati hamba.
Kadang tergoyah, teracuni fakta,
belum teruji pula kebenarannya
yang muncul dari barat laut hingga tenggara.

Amiin, Ya Allah ya rabbal aalamiin

Beginilah Kita

Beginilah kita bersedih
Membawa perasaan itu ke hati
Menatap hina diri sendiri

Pohon berbicara
Mengoceh tentang diri kita
"Inikah dunia?
Yang tidak lagi hutan merata?
Yang serakah adalah manusia?
Sungguh akan berakhir nista."

Hewan mendengkur,
Kini tidak lagi sejuk
"Manakah yang suci hatinya?
Untuk dunia,
tempat tinggal kita?
Hai kaum berakal
Selalu ada karma."

Beginilah kita bersedih
Membawa kata-kata itu hingga ulu hati
Kelu sekali

Indonesia?

Manakah Indonesia?
Yang karung goni sandangnya,
tertindas belaka?

Manakah Indonesia?
Yang dulu kembang kempis hidungnya,
menjunjung tinggi merdeka?

Manakah Indonesia?
Para golongan muda,
terpelajar pekikannya?

Manakah Indonesia?
Yang nelayan kalbu hatinya,
hingga pulang semangat jua?

Manakah Indonesia?
Yang agraris jiwanya,
swasembada pangan julukannya?

Ke manakah Indonesia?
Harta tak bagi rata,
utang biasa dibangga-bangga.

Ke manakah Indonesia?
Terima-terima saja reputasinya,
tak lagi bermoral kredibilitasnya.

Senin, 19 Januari 2009

Saudaraku, Palestina

Hatiku miris sekarang
mungkin hingga keriput membayang
otak melayang
hati mengambang?

Lihat!
Palestina membara!
Bayangan pun hilang tertelan
semangatnya yang tak patah jua!

Gempar!
Dunia gempar!
Tak mau mengeloki Masjidil Aqsa
yang terus digempur
tak pernah bangkit setelah tersungkur

Darahnya meledak berarti
menggenang selalu di hati
menyuluti setiap mata muslim
Hati, hati, dan hati
bereaksi satu sama lain

Saudaraku di Palestina
Kudoakan semoga kalian ada pada perlindungan-Nya