Aku tahu "seburuk apapun" itu.
Aku sepertinya tahu "seburuk apapun" itu.
Aku mungkin tahu "seburuk apapun" itu.
Aku bingung apa itu "seburuk apapun"
dan tiba-tiba "seburuk apapun" itu memang seburuk apapun.

Tapi aku percaya, aku percaya.
Tiba-tiba saja hati ini percaya.

Bagian Lagunya Lagu dari Lagunya Lagu

"Regentropfen sind meine Tränen
Wind ist mein Atem und mein Erzählung
Zweige und Blätter sind meine Hände
denn mein Körper ist in Wurzeln gehüllt
wenn die Jahreszeit des Tauens kommt
werde ich wach und singe ein Lied
das Vergissmeinnicht, das du mir gegeben
hast ist hier"
- Bios

Sepenggal Dialog Majikan dengan Blognya

Lho, kenapa aku di sini?

"Entahlah, bahkan aku tak mengundangmu ke sini."

Maaf, baru mengunjungimu lagi.

"Kau terlalu banyak meminta maaf. Tak apa, masih banyak blog lain yang bahkan tidak pernah dikunjungi majikannya lagi. Seharusnya aku bersyukur. Apa gerangan yang membuatmu kembali ke sini?"

Ada seseorang yang..

"Oh jadi ini karena seseorang. Kau tak perlu meneruskan. Aku tahu soal itu, tapi aku tidak mengerti soal itu"

 Kau tahu? bagaimana mungkin?

"Memang selama beberapa tahun ini apa yang kulakukan? menunggu kedatanganmu saja? Tentu tidak. Aku juga bertemu blog-blog lain"

Jadi.. Aku tak perlu menjelaskan?

"Ya."

Sedikitpun?

"Tentu."

Yakin?

"..."

Oke-oke, aku tidak ingin membuatmu marah.

"Selagi kau disini, tengoklah post-post lamamu. Itu akan membuatmu.."

Aku tahu.

"Ooh tentu saja, kau manusia. Aku hampir lupa."

???!!!

"Maaf. Sudah lama tidak dikunjungi majikan."

Jadi kau marah?

"Tidak, sama sekali tidak. Tengoklah post-post lamamu! Hari menuju tengah malam"